Saturday, April 23, 2011

PERKARA YANG DIBENCI ALLAH


Sabda Rasulullah, “... dan apabila Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril seraya berfirman, “Sesungguhnya Aku membenci si fulan, maka hendaknya kamu juga membencinya.” Jibril pun membencinya lalu berseru kepada penduduk langit, “Sesungguhnya Allah Ta’ala membenci si fulan, maka hendaknya kalian juga membencinya.” Penduduk langit pun membencinya, lalu ditetapkan kebencian terhadapnya di muka bumi.” (HR Muslim)

Diantara contoh amalan yang mengundang kemurkaan Allah sehingga memberikan reputasi yang buruk di langit dan bumi ialah:
i. Membanggakan diri dan sombong
Sabda Rasulullah, “Barangsiapa membangga-banggakan dirinya dan berjalan dengan penuh kesombongan, ia akan bertemu Allah, sedang Allah murka kepadanya.” (HR Ahmad)
ii. Berdebat tanpa ilmu dan suka mencari musuh
Rasulullah bersabda,Barangsiapa berdebat dengan penuh permusuhan tanpa dilandasi ilmu, maka ia terus-menerus berada dalam kemurkaan Allah sampai ia meninggalkannya.” (HR Abu Dunya)
iii. Memakai sesuatu untuk menaikkan populariti
“Barangsiapa yang memakai pakaian kebesaran di dunia, Allah akan memakai untuknya pakaian kehinaan pada hari kiamat” (HR Abu Daud).
Pakaian yang menaikkan populariti termasuk juga pakaian yang lusuh dan kusam agar dilihat oleh orang lain sebagai orang yang zuhud dan wara’ atau memakai pakaian yang sesuai dengan sunnah tetapi disertai dengan sikap sombong.
iv. Berbuat kezaliman di muka bumi
Wahai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Demi Allah, tidak ada seorang mukmin yang berbuat zalim kepada mukmin yang lain, melainkan Allah Ta’ala akan membalas dendam kepadanya pada hari kiamat.” (Al-Jami’)
Untuk menghindari reputasi buruk di kalangan penduduk langit dan bumi maka perlulah kita sama-sama menjauhkan diri daripada sifat-sifat di atas yang menyebabkan kemurkaan dan kebencian Allah Ta'ala. Sekiranya Allah yang membenci kita, kepada siapakah lagi kita hendak mengharapkan kasih sayang. Tidak ada maknanya jutaan manusia menyayangi kita sekiranya Allah membenci kita.
Seluruh hayat kita dan juga kehidupan di akhirat kita tidak terlepas daripada mengharapkan belas ehsan Allah. Hanya Allah yang sentiasa bersama kita sama ada ketika susah atau senang, seorang diri atau bersama rakan taulan, sama ada ketika hidup atau mati. Kita sangat-sangat mengharapkan rahmat dan kasih sayang Allah. Fikir-fikirkanlah...
Rujukan:
Fakhruddin Nursyam, Lc, Syarah Lengkap Arba’in Da’awiyah – Teladan Aplikatif Dakwah Rasulullah, Bina Insani Press Solo, September 2006.

Sumber dari ustaz sabri